Pendidikan
umum yang menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian
mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah bantu yang bertujuan untuk
menopang Keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. Demikian juga bebeda dengan
pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahliannya mahasiswa
dalam bidang atau disiplin ilmunya.
Pendidikan umum yang diselenggarakan
oleh universtias dan intitut kemudian dikenal dengan mata kuliah dasar umum
atau MKDU yangterdiri dari beberapa mata kuliah , yaitu : 1) Agama, 2)
Kewarganegaraan, 3) Pancasila, 4) Kewiraan, 5) IBD dan 6) ISD.
Ilmu sosial dasar adalah salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan matakuliah wajib yang diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tujuan diberikannya mata kuliah ini adalah semata-mata sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah – masalah sosial yang terjadi dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar.
Ilmu sosial dasar adalah salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan matakuliah wajib yang diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tujuan diberikannya mata kuliah ini adalah semata-mata sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah – masalah sosial yang terjadi dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar.
LATAR BELAKANG, PENGERTIAN DAN TUJUAN
ISD
Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil. Padahal
sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu
diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian
kompleks. Pendidikan
tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana
yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang
terdiri atas.
- Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya.
- Kemampuan professional; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
- Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
ISD, sebagai bagian dari MKDU, mempunyai
tema pokok yaitu hubungan khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat Indonesia. Adapun yang menjadi sasaran
perhatian adalah antara lain :
- berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
2.
Adanya keanekaragaman golongan dan
kesatuan sosial lain dalam
masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola
pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tapi juga amat banyak persamaan
kepentingan kebutuhan serta persamaan menyebabkan adanya pertentangan-pertentangan maupun hubungan setia kawan dan
kerja sama dalam masyarakat kita
ISD
bertujuan membantu kepekaan wawasan
pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang
lebih luas, dan khususnya berkenaan dengan sikap an tingkah laku manusia.
Ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
- Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan
- Ilmu-ilmu sosial ( social scince ). ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Tapi hasil penelitiannya hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.
Pengetahuan
budaya ( the humanities ). bertujuan
untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
Kehidupan
manusia sebagai mahluk sosial selalu dihadapkan kepada masalah sosial yang tidak dapat dipisahkan dalah kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai
akibat dari hubungannya dengan sesame manusia lainnya dan akibat tingkah
lakunya.
Saya sering
terjebak macet jika hendak berpergian kemana saja seperti ke kampus ataupun
jalan- jalan. Saya sering pusing melihat kemacetan lalulintas dijalan raya
seperti dijakarta yang sering terjadi,
bahkan sudah seperti menjadi sebuah kebiasaan yang tidak bisa dilepaskan, tidak
mengenal waktu bisa terjadi dimana saja. Membuat kita banyak kehilangan waktu
yang penting untuk melakukan suatu
kepentingan kita.
Memang jakarta
adalah ibu kota negara tapi tidak seharusnya
terjadi kemacetan disana sini. Kekacauan kemacetan lalulintas terjadi
ketika berbagai jenis kendaraan tumplek
jadi satu tempat. Sehingga semua kendaraan tidak bisa maju ataupun mundur
karena jalurnya terkunci bahkan pejalan kaki pun sulit untuk lewat karena
trotoar pejalan kaki di serobot oleh motor.
Peristiwa kemacetan lalulintas sering menyebabkan kegeraman dan
memuncaknya emosi para pengguna jalan.
Seperti terjadi yang dijalan daerah terminal pulogadung dan kawasan,dan tanjung
priok jakarta utara.
Kemacetan
lalulintas sering terjadi didaerah
pinggiran jakarta terutama pada jam
berangkat dan pulang kantor (pagi dan sore hari). penyebab kemacetan lalulinta
karena pengguna jalan tidak disiplin, jalan raya di funsikan sebagai tempat
parkiran liar, dijadikan tem pat berdagang seperti ditrotoar. Kemacetan jakarta
tidak terjadi pada 3 hari menjelang dan sesudah lebaran.
Banyak dampak yang
ditimbulkan oleh kemacetan yaitu :
·
Kerugian ekonomi
karena borosnya BBM yang terbuang begitu saja
·
Terganggunya jadwal
pekerjaan, kegiatan keluarga
·
Kerugian waktu yang
berdampak pada kerugian ekonomi
·
Stress dan
kelelahan
·
Penurunan kualitas
udara di jakarta karena meningkatnya zat – zat emisi gas buang kendaraan
bermotor yang mengakibatkan pemanasan global dan perubahan cuaca
Banyak faktor –
faktor yang menyebabkan kemacetan yaitu :
1.
Faktor jalan raya
(ruang jalan yang terbatas):
Pemanfaatan
yang salah terhadap ruang jalan serta terbatasnya luas ruang jalan dapat
menghambat pengguna jalan
2.
Faktor pengguna
jalan (manusia):
Manusia
sebagai pemakai jalan, pemrintah dan penyedia kebijakan , perilaku pengguna
jalan raya sangat mencerminkan sikap dan mental suatu bangsa
3.
Kendaraan:
Jumlah
kendaraan yang melintas melebihi daya tampung jalan raya seperti motor dan
mobil
Termasuk
Bus transjakarta menyebabkan kemacetan
bertambah parah
Solusi masalah:
1. Perbaikian
faktor jalan raya :
·
Memperbaiki jalan
raya
·
Memperlebar ruas
jalan yang masih bisa diperluas
·
Melarang angkutan
ngetem dipinggir jalan
·
Membuat jalan
tembus bar terutama di pinggiran kota
·
Membuat jalan
layang flyover non tol dan terowongan jualan bawah tanah
·
Menderek atau
merantai kendaraan seenaknya
2. Perbaikan faktor
kendaraan :
·
Membatasi jumlah
mobil dan motor pribadi yang dimiliki
·
Membatasi jumlah
angkutan umum
·
Mengganti bus kota
reguler dengan bus transjakarta
·
Membatasi usia
kendaraan yang digunakan
·
Memperbaiki
kualitas kendaraan angkutan umum
·
Melarang truk
melintas dijalan kota jakarta
3. Perbaikan faktor
manusia
Menindak tegas para pelanggar lalulintas termasuk:
·
Pengendara yang
melawan arus
·
Pengendara yang
menyerobot lampu merah dan rambu lalulintas lainnya
·
Membersikan angutan
umum dari pencopet, preman, penodong
·
Polisi juga harus
tegas tidak pilih – pilih.
Penduduk,
Masyarakat dan kebudayaan
Penduduk adalah orang-orang yang mendiami wilayah tertentu, menetap dalam
suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
Pranata sosial disini dimaksudkan sebagai perangkat
peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik
secara perseorangan maupun secara kelompok
PENDUDUK
DAN PERMASALAHANNYA
manusia itu dalam kehidupannya terkait dengan alam atau daerah dimana mereka hidup.
Oleh karena itu penduduk dunia itu bertambah karena kelahiran lebih besar dari
kematian, sehingga tingkat kelahiran lebih besar dari tingkat kematian. Ini
disebabkan karena manusia sebagai mahluk hidup akan selalu berusaha agar
mempunyai keturunan dan memperjuangkan hidupnya dan sering dikenal dengan teori
alam tentang pertumbuhan penduduk.
DINAMIKA
PENDUDUK
Dinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan
dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk.
Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsurr lahir, mati, datang dan
pergi dari penduduk itu sendiri. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan
penduduk dapat dihutung dengan cara :
pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ).
Komposisi
penduduk
Dari
komposisi pendukduk kita tau tentang
umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata
pencaharian dan sebaginya. Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin, dapta disusun/dibuat apa yang disebut piramida penduduk.
Persebaran
penduduk
Kecenderungan
manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak
pola hidup masih sangat sederhana yaitu sejaka jaman purba. Daerah semacam
inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat
pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya.
PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
kebudayaan
itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang
digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi,
untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia
itu sendiri.
KEBUDAYAAN
HINDU, BUDHA DAN ISLAM
KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA
dipulau jawa kedua kebudayaan itu tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai. Baik
penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya yang bernilai
tinggi dalam seni tinggi.
KEBUDAYAN ISLAM
daerah-daerah yang terpengaruh oleh kebudayaan
Islam misalnya di Aceh, Banten, sulawesi selatan, sumatra
Timur, sumatra barat, dan pesisir kalimantan.
Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi
agama yang medapat penganut sebagian besar penduduk indonesia. tak dapat
dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan islam mewarnai sebagian besar penganutnya di
Indonesia.
KEBUDAYAAN BARAT
kebudayaan
barat Meninggalkan ialah agama Katolik dan agama kristen protestan.
daerah-daerah yang masuknya belanda yaitu misalnya Irian jawa, maluku tengah dan selatan,
sulawesi utara dan tengah, nusa tenggara timur dan pedalam kalimantan.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan
corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini
umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari
kepribadian bangsa yang bersangkutan.
PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI
Untuk menjaga agar hubungan antar anggota masyarakat
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka didalam masyarakat dibedakan
adanya : cara atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan
atau “mores”, dan adapt istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak
tertulis dan bersifat informal ini, ada juga norma yang sengaja diciptakan
secara formal dalam bentuk peraturan – peraturan hukum.
Perkelahian,
atau yang sering disebut tawuran, sering terjadi di antara pelajar. Bahkan
bukan “hanya” antar pelajar SMU, tapi juga sudah melanda sampai ke
kampus-kampus atau mahasiswa. Saya prihatin dengan seringnya terjadi tawuran antar pelajar di
indonesia ,yang menjelekkan dunia pendidikan di indonesia, terutama di jakarta.
Saya rasa Pemerintah juga khususnya para Petinggi bisa dijadikan contoh juga,
apakah
beliau yang ada di gedung MPR/DPR tersebut bisa menahan emosinya..???
Apakah juga bisa menjaga perkataannya..???
Seperti
yang sering tertangkap di televisi saya
rasa tidak.
Pemerintah
juga, khususnya bidang Pendidikan, Sosial, dan Keamanan turut amb il peran
dalam hal ini. Apakah mereka yang tertangkap saat Tawuran ada hukuman
khusus..??? Paling banter hanya di beritahu pada Orang Tua, kepala dicukur
gundul saja. Tapi dengan cara itu saya yakin tidak akan membuat mereka jera yang suka pada tawuran tersebut. saya
juga pernah merasakan yang namanya sekolah seperti sMP, SMA , dan dulu memang saya nakal tapi selama saya sekolah
tidak pernah ikut tawuran, saya lalui
dengan damai tak ada Tawuran.
Banyak
faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar
·
seperti lemahnya pengasuhan dan
ketahanan keluarga
·
pendidikan yang tidak ramah anak
·
lingkungan yang anarkis
·
serta tontonkan kekerasan seperti
Premanisme elit dan jalanan, sinetron, serta game online
·
Tawuran juga dapat dipicu oleh
ketidakmampuan orang dewasa memahami dunia anak, energi yang tidak tersalurkan
dengan baik, dan fasilitas yang terbatas.
·
Kemudian, tekanan sistem pendidikan yang
membuat anak stres
·
pengaruh kelompok atau pergaulan,
pendapat dan suara anak yang tidak didengarkan.
·
"Kurangnya penghargaan terhadap
anak dan pemanfaatan waktu luang juga menjadi pemicu,"
Dampak
negatif tawuran antar pelajar
·
Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang
terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami cedera atau bahkan tewas
·
Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti
bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan
kendaraan.
·
Ketiga, terganggunya proses belajar di
sekolah
·
Keempat, mungkin adalah yang paling
dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap
toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain.
SOLUSI
Nah,
kali ini saya akan memberikan solusi agar angka atau jumlah Tawuran tersebut
berkurang
·
Penindakan hukum itu, harus diberikan
meskipun siswa tersebut anak pejabat maupun siswa sekolah ternama. Kalau
melanggar hukum, jelas harus diproses
tanpa pandang bulu karena negara kita ini adalah negara hukum
·
Hilangkan budaya OSPEK di Sekolah.
·
Galakkan Pertukaran Pelajar di berbagai
wilayah, karena pelajar lain bukanlah musuh, tapi kawan.
·
Hukuman dalam bentuk “Pelayanan
Masyarakat” selama 1 tahun (dilaksanakan setelah jam sekolah).
Individu,
Keluarga dan Masyarakat
Naluri
manusia untuk selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain disebut
“gregariousness” dan oleh karena itu manusia disebut mahluk sosial.
sehingga timbul apa yang kita kenal sebagai kebudayaan
yaitu sistem terintegrasi dari perilaku manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
Adat berperan karena didorong oleh hasrat atau keinginan
yang ada dalam diri manusia yaitu:
- menyatu dengan manusia lain yang berbeda disekelilingnya
- menyatu dengan suasana dalam sekelilingnya
Manusia
itu pada hakekatnya adalah mahluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri. manusia itu merupakan mahluk yang hidup bergaul,
berinteraksi. Maka terjadilah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem
kemasyarakatan atau organisasi sosial yang mengatur kehidupan mereka, memenuhi
kebutuhan hidupnya.
MANUSIA
SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
individu adalah seorang manusia yang mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku
spesifik dirinya. Artinya individu dalam masyarakat adalah telah dapat menemukan kepribadiannya atau dengan kata
lain proses aktualisasi dirinya sebagai bagian dari lingkungannya telah
terbentuk.
Pertumbuhan
Individu
pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu proses
perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap
demi tahap disosialisasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
·
Pendirian
Nativistik.
·
Pendirian
Empiristik dan environmentalistik.
·
Pendirian
konvergensi dan interaksionisme.
Tahap
pertumbuhan individu berdasarkan psikologi:
A. Masa
vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun
B.
Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun
sampai kira-kira 7 tahun
C.
Masa
intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahun
D. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai
kira-kira 20 – 21 tahun.
KELUARGA DAN FUNGSINYA DIDALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Keluarga adalah merupakan suatu kelompok
kecil dalam masyarakat. Kelompok
ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan
sebutan primary group. Ada 4 unsur keluarga yaitu :
a. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena
ikatan perkawinan, darah atau adopsi.
b. para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama
dalam satu rumah tangga
c.
Keluarga
itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling
berkomunikasi, yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak
d.
Keluarga
itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari
kebudayaan umum yang lebih luas.
.
Macam-macam
fungsi keluarga adalah:
- Fungsi biologis
- Fungsi Pemeliharaan
- Fungsi Ekonomi
- Fungsi Keagamaan
- Fungsi Sosial
Sekarang biaya pendidikan mahal sehingga membuat
banyak penduduk Indonesia yang tidak dapat menikmati pendidikan. Jumlah di atas
tersebut masih jumlah siswa SMP, belum lagi terdata siswa SD, SMA dan Mahasiswa
serta anak-anak yang tidak pernah mengenyam pendidikan samasekali. Tentunya
jika kita melihat jumlah data tersebut maka akan sangat memilukan.
Masalah biaya pendidikan di negara kita ini haruslah
kita pandang dengan mata terbuka, tanpa
harus menyembunyikan realitas kenyataan yang terjadi. Banyak putra –
putra bangsa kita yang cerdas dan pintar yang sulit melanjutkan kuliah karena
tidak mampu membayar uang kuliah dan biaya uang pendaftaran kuliah mereka, maka
sempat terkendala untuk melanjutkan pendidikannya, kenyataan ini memang sungguh
memprihatinkan.
Dengan tidak menutupi hati nurani dengan kondisi
bangsa kita saat ini, pasti kita akan menemukan berbagai masalah tentang
seputar pendidikan, seperti halnya yang dialami oleh saudara – saudara kita
diluar sana yang belum sempat merasakan pendidikan yang mana merupakan sebagian
dari berjuta masalah pendidikan yang muncul di permukaan. Oleh Karena itu,
berbicara tentang biaya pendidikan pastinya tidak akan habis-habisnya dan tidak
akan terselesaikan dengan semudah membalikan telapak tangan. Hal tersebut
dikarenakan mengingat masih banyaknya masyarakat miskin di Negeri tercinta kita
ini yang belum dapat menikmati pendidikan. Meskipun biaya pendidikan
dianggarkan sebesar 20 persen dari APBN dan ditambahkan lagi dari APBD, namun
masyarakat masih harus berjuang dalam mengisi perut sejengkalnya jangankan
untuk menikmati pendidikan tentunya masih hanya mimpi saja.
Oleh karena itu, ketika anak dari keluarga miskin
hendak bersekolah maka tantangan terberatnya adalah biaya pendidikan tersebut.
Akan tetapi lain pula halnya dengan orang kaya, dimana mereka tidak begitu
menghiraukan besarnya biaya pendidikan tersebut. Kondisi diskriminasi ini
semakin terasa bagi setiap jenjang pendidikan baik pada jenjang SD, SMP, SMA,
maupun Perguruan Tinggi di negara ini.
Menurut Darmaningtyas, akses masuk ke bangku kuliah
di kalangan mahasiswa miskin menurun drastis memasuki tahun 2000-an. Pasalnya,
pada masa itu perguruan tinggi negeri mulai membuka jalur-jalur masuk khusus
yang pada kenyataannya lebih mudah diakses siswa kaya. (Kompas, 13/09/2010).
Kondisi ini timbul karena perhatian dari pemerintah tidak serius dalam
menangani masalah biaya dalam pendidikan ini. Sehingga masalah demi masalah
dalam pendidikan semakin bertambah banyak.
Hal di atas diperparah lagi dengan kondisi bangsa
ini, dimana berbagai krisis sedang terjadi baik moral maupun ekonomi. Dengan
begitu banyaknya permasalahan di negara ini, maka tidak tertutup kemungkinan
bahwa mereka yang miskin tidak akan pernah menikmati pendidikan hingga tutup
usia. Itulah gambaran Negara kita sekarang ini.
Egois Penyebab Diskriminasi
Tidak sedikit warga negara Indonesia tercinta ini
menumpuk harta kekayaannya tanpa memperdulikan orang lain. Baik dengan cara
yang benar maupun mengorbankan milik orang lain (rakyat), seperti tindakan
korupsi yang bertumbuh subur akhir - akhir ini, tanpa memperdulikan orang lain.
Sikap tersebut sepertinya semakin membudaya di tengah pertumbuhan penduduk dan
kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat. Dimana setiap orang sibuk dan
dituntut untuk memenuhi kebutuhannya.
Timbulnya sikap yang egois ini mengakibatkan seorang
yang kaya akan semakin kaya sedangkan yang miskin semakin miskin bahkan melarat
seperti lagu rhoma irama. Kondisi ini menjadikan adanya kesenjangan diantara
kita sesama manusia.
Mengingat hakekat manusia sebagai makhluk sosial,
maka seharusnya manusia memberikan rasa iba terhadap sesama. Namun realitas
berbicara keegoisan manusia semakin memuncak. Adanya sifat keegoisan yang
secara berlebihan.
Demikian juga halnya dalam pendidikan, dimana orang
yang mampu akan memperoleh pendidikan yang lebih baik dibandingkan orang yang
hanya untuk memikirkan makan saja sudah sulit atau dengan kata lain orang yang
miskin. Sehingga proses panjang dari hal ini akan menghasilkan suatu ungkapan
yang tidak memiliki rasa kasihan lagi dari orang yang berpendidikan lebih baik
sudah tepat, yaitu"orang bodoh adalah makanan orang pintar".
Ungkapan di atas adalah ungkapan yang penting untuk
kita responi saat ini. Dimana dapat kita lihat begitu banyak orang yang pintar
di negeri ini, tapi dengan enaknya menggerogoti uang rakyat. Sehingga rasa
kepedulian untuk memikirkan rakyat kecilpun semakin menciut. Namun, jika ada
perlunya kepada masyarakat maka kepeduliannya melebihi malaikat, misalnya dalam
pemilihan dirinya. untuk menjadi calon pemimpin rakyat.
Keseriusan Pemerintah
Pemerintah harus lebih serius untuk menanggapi dan
menyelesaikan masalah diskriminasi dalam pendidikan yang terjadi di Masyarakat
tersebut. Karena masalah pendidikan jika tidak segera diselesaikan maka akan
melahirkan jutaan penduduk Indonesia yang bodoh. Dan jika kita coba untuk
memaknai lebih jauh lagi, maka ketika kita bodoh (Negeri Indonesia ini), kita
akan dijajah lagi oleh bangsa lain. Sebab kita sudah jauh tertinggal dengan
Negara lain. Ibarat naik pesawat, negara maju sudah sampai ke bulan, tetapi
kita masih ingin take off.
Solusi :
Memberikan beasiswa kepada siswa atau mahasiswa yang
tepat sasaran merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah
untuk mencegah diskriminasi dalam pendidikan yang lebih jauh lagi. Artinya
pemerintah harus melakukan pengawasan dan pemantaun secara serius, mengingat
perilaku korupsi di negara kita sudah menjadi budaya. Karena jika tidak
dilakukan hal tersebut, maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadinya
penyelewengan dana yang seharusnya kepada siswa atau mahasiswa malah sebaliknya
kepada pihak tertentu yang ingin menyelewengkan dana tersebut.
Semoga diskriminasi dalam pendidikan ini dapat kita
atasi secara bersama-sama, terkhusus pemerintah harus memberikan kebijakan yang
bersifat pro rakyat dan bukan malah melakuakan pendiskriminasian.
Pemuda
dan Sosialisasi
Pemuda adalah
golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan
kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang
kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam,
proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan
berproses hingga mencapai titik kulminasi. jadi jelaslah sekarang keragaman pemuda Indonesia dilihat dari kesempatan
pendidikannya serta dihubungkan dengan keragaman penduduk dalam suatu wilayah,
maka proses sosialisasi yang dialami oleh para pemuda sangat rumit.
Pemuda Indonesia
Pemuda dalam pengertian adalah
manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program
pembinaan generasi muda.
Ditinjau dari kelompok umur, maka
pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi : 0 – 1
tahun
Masa anak : 1 – 12
tahun
Masa Puber : 12 – 15
tahun
Masa Pemuda : 15 – 21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun keatas
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal istilah anak,
remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
Golongan anak : 0 – 12
tahun
Golongan remaja : 13 – 18
tahun
Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas
Usia 0-18 tahun adalah merupakan
sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun keatas dipandang telah memiliki
kematangan pribadi dan 18(21) tahun adalah usia yagn telah diperbolehkan untuk
menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta
Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang
berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi
terdahulu. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup
tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
1. siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih
duduk di bangku sekolah
2. Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun beradi
di perguruan tinggi dan akademi
3. Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun
perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30 tahun keatas.
Sosialisasi Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna
terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan proses
sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di
tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan
kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan.
Kedirian (self) sebagai suatu
prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang
adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri
membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang
sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
1.
Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya,
yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan
dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya; atau
sebaliknya, ida disayangi, baik budi dandapt dipercaya
2.
Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian
yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia
lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam
meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial
Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai dari
umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur
organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, mahluk
individual bagi pemuda.
INTERNALISASI, BELAJAR DAN SPESIALISASI
Ketiga kata atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang
hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Proses
berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. istilah internasilasasi
lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang menginternasilasikan
norma-norma tersebut. Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku,
yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu.
istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah dimiliki oleh
seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama
Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan
oleh para generasi muda Bangsa saat ini. Kaum Muda Indonesia adalah masa depan
Bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus
pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan
factor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam
mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaultan bangsa ini
tentu akan menghadapi banyak permasalahan, hambatan, rintangan dan bahkan
ancaman yang harus dihadapi. Masalah-masalah yang harus dihadapi itu beraneka
ragam. Banyak masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang
timbul sekarang maupun masalah yang timbul di masa depan negara kita.
Dengan masalah-masalah yang sudah ada maupun yang akan datang, penting
bagi rakyat Indonesia, terutama kaum pemuda dan mahasiswa untuk membiasakan
diri dalam meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai Bangsa
Indonesia
1. PEMUDA DAN MAHASISWA DALAM KEMAJUAN BANGSA DAHULU
Di era Reformasi, para pemuda khususnya mahasiswa
selalu berperan dalam perubahan negeri ini. Berbagai peristiwa besar identik
dengan peran pemuda dan mahasiwa didalamnya.
Dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, gerakan
pemuda dan mahasiswa sering menjadi tombak perjuangan nasional. Beberapa
Gerakan pemuda dan Mahasiswa yang dicatat di dalam sejarah adalah sebagai
berikut :
Budi Utomo
Sumpah Pemuda
Perhimpunan Indonesia
Peristiwa Rengasdengklok
Gerakan perjuangan pemuda dan mahasiswa sebagai
control pemerintahan dan control social terus berkembang pesat, hingga terjadi
Tragedi Trisakti yang merupakan gerakan perjuangan pemuda dan mahasiswa.
Gerakan ini menuntut reformasi perubahan pemerintahan yang KKN ( korupsi, kolusi dan Nepotisme ) dan
memaksa Presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai Presiden Republik
Indonesia.
Sejarah panjang gerakan pemuda dan mahasiswa
merupakan salah satu bukti eksistensi dan tanggung jawab sebagai rakyat
Indonesia dalam memberikan perubahan dan memperjuangkan kepentingan rakyat
Indonesia.
2. PEMUDA DAN MAHASISWA DALAM KEMAJUAN BANGSA
SEKARANG
Generasi muda adalah generasi harapan bangsa.
Pernyataan ini akan sangat membanggakan bagi masyarakat Indonesia apabila dapat
menjadi kenyataan. Akan tetapi, faktanya membuktikan bahwa generasi muda di
Indonesia saat ini cenderung mengkhawatirkan perilakunya bagi kelanjutan masa
depan bangsa ini.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus yang
terjadi pada generasi muda antara lain kasus narkoba, kejahatan, pergaulan
bebas dan lain sebagainya. Peranan pemuda dan mahasiswa tentunya masih sangat
diperlukan untuk regenerasi dalam mewujudkan dan melanjutkan cita-cita bangsa
ini yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu.
Peranan pemuda dan mahasiwa terlihat sudah mulai
terarah ke gerakan pemuda dan mahasiswa pada zaman reformasi. Bisa kita lihat
pada peristiwa Kenaikan BBM kemarin. Unjuk rasa pemuda dan mahasiswa terlihat
anarkis. Jika Kenaikan Harga BBM benar-benar terjadi, bisa saja unjuk rasa
pemuda dan mahasiswa menjadi unjuk rasa besar-besaran, seperti Tragedi Trisakti
pada zaman reformasi.
Dilihat dari segi positifnya, peranan pemuda
terhadap kemajuan bangsa sudah membaik, misalnya dengan memenangkan kompetisi
antar negara. Dengan pemuda menjadi pemenag atau hanya berpartisipasi, itu
sudah menjadi peranan dalam kemauan bangsa.
Warganegara
dan Negara
Pada waktu sebelum terbentuknya
Negara, setiap individu mempunyai kebebasan penuh utnuk melaksanakan
keinginannya. berlaku hokum rimba yaitu adanya penindasan yang kuat terhadap
yang lemah masing-masing merasa ketakutan dan merasa tidak aman di dalam
kehidupannya. Pada saat itulah
manusia merasakan perlunya ada suatu kekuasaan yang mengatur kehidupan
individu-individu pada suatu Negara.
Negara, Warga Negara, dan
Hukum
Negara merupakan alat (agency) atau wewenang (authory) yaitu mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat. Oleh karena itu Negara mempunyai dua tugas yaitu :
1.
mengatur dan mengendalikan gejala-gejala kekuasaan yang
asosial
2.
mengorganisasi dan mengintegrasikan kegiatan manusia
dan golongan-golongan
Cirri-ciri dan sifat hukum
Ciri hukum adalah :
-
adanya perintah atau larangan
-
perintah atau larangan itu harus
dipatuhi oleh setiap masyarakat
Sumber-sumber hukum
Sumber hukum ialah sesuatu yang
menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang memaksa, yang kalau
dilanggar dapat mengakibatkan sangsi yang tegas dan nyata.
Sumber hokum formal antara lain :
-
undang-undang (statue).
-
Kebiasaan (costun).
-
keputusan hakim (Yurisprudensi)
-
traktaat ( treaty)
Pembagian hokum
1.
menurut “sumbernya” hukum dibagi dalam :
-
hukum undang-undang
-
hukum kebiasaan
-
hukum Traktaat
-
hukum Yurisprudensi
2.
menurut bentuknya “hukum “ dibagi dalam yaitu :
a.
hukum tertulis
b.
hukum tak tertulis
3.
Menurut “tempat berlakunya” hukum dibagi dalam :
-
hukum nasional
-
hukum Internasional
-
hukum Asing
-
hukum Gereja
4.
Menurut “waktu berlakunya “hukum dibagi dalam :
-
Ius constitum (hukum positif)
-
Ius constituendem
-
hukum Asasi (hukum alam )
5.
menurut “wujudnya” hukum dibagi dalam :
-
hukum obyektif
-
hukum Subyektif
6.
menurut “isinya” hukum dibagi dalam :
-
hukum privat (hukum sipil )
-
hukum public (hukum Negara)
Negara
Negara merupakan alat dari
masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan mansia dalam
masyarakat, Negara mempunyai 2 tugas utama yaitu :
1.
mengatur dan menertibkan
2.
mengatur dan menyatukan
Sifat Negara
1.
sifat memaksa.
2.
sifat monopoli.
3. sifat mencakup semua.
Bentuk kenegaraan yang kita kenal
:
1.
Negara dominion
2.
Negara uni
3.
Negara protectoral
Tujuan Negara
1.
Perluasan kekuasaan semata
2.
Perluasan kekuasaan untuk mencapai tujuan lain
3.
Penyelenggaraan ketertiban umum
Untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warganegara, digunakan dua
criteria :
1.
Kriterium kelahiran. Berdasarkan kriterium ini masih
dibedakan menjadi dua yaitu :
-
kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan
-
kriterium kelahiran menurut asas tempat
kelahiran atau ius soli.
2.
naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses
hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai
kewarganegaraan Negara lain.
·
Melarang truk melintas dijalan kota
jakarta
3.
Perbaikan faktor manusia
Menindak
tegas para pelanggar lalulintas
termasuk:
·
Pengendara yang melawan arus
·
Pengendara yang menyerobot lampu merah
dan rambu lalulintas lainnya
·
Membersikan angutan umum dari pencopet, preman, penodong
·
Polisi juga harus tegas tidak pilih –
pilih
Pelapisan Sosial Dan
Kesamaan Derajat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup
bersama, bercampur untuk waktu yang cukup lama, sadar bahwa mereka merupakan
suatu kesatuan dimana mereka merupakan sistem hidup bersama. pelapisan sosial adalah perbedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarchies).
Yang dimaksud
dengan kedudukan adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok
sosial.
Dalam kenyataannya setiap individu memiliki lebih dari
satu kedudukan. Budi, misalnya sebagai kepala keluarga mempunyai status sebagai
kepala keluarga, ataupun status sebagai anak dari orang tua, bisa juga status
sebagai pegawai.
Terjadinya pelapisan social
1.
Terjadi dengan sendirinya.
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan
masyarakat itu sendiri. tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh
karena sifanya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk pelapisan dan dasar dari
pada pelaisan ini bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat
dimanapun sistem itu berlaku
2. Terjadi dengan disengaja
Sistem palapisan ini disusun dengan sengaja ditujuan
untuk mengejar tujuan bersama. Didalam pelapisan ini ditentukan secar jelas dan
tegas. jelas bagi setiap orang yang ditempat mana letakknya kekuasaan dan
wewenang yang dimiliki dan dalam organisasi baik secar vertical maupun
horizontal.
Didalam sistem
organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem ialah:
-
sistem fungsional ; merupakan pembagian kerja kepada
kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan
yang sederajat, misalnya saja didalam organisasi perkantoran ada kerja sama
antara kepala seksi, dan lain-lain
-
sistem scalar : merupakan pembagian kekuasaan menurut
tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertical)
Pembagian sistem Pelapisan
Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya maka sistem
pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :
1.
sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
Didalam sistem
ini perpindahan anggota masyarakt kepelapisan yagn lain baik ke atas maupun ke
bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Sistem pelapisan tertutup kita temui
misalnya di India yang masyaraktnya mengenal sistem kasta
2.
sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Didalam sistem
ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke pelapisan yang
ada dibawahnya atau naik ke pelapisan yang di atasnya. misalnya didalam masyarakat Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi
kesempatan untuk menduduki segala jabatan bisa ada kesempatan dan kemampuan
untuk itu. Status (kedudukan)
yang diperoleh berdasarkan atas usaha sendiri diebut “achieved status”
Kesamaan Derajat
Cita-cita
kesamaan derajat sejak dulu telah diidam-idamkan oleh manusia. Agama
mengajarkan bahwa setiap manusia adalah sama. PBB juga mencita-citakan adanya
kesamaan derajat. Terbukti dengan adanya universal Declaration of Human Right,
yang lahir tahun 1948 menganggap bahwa manusia mempunyai hak yang dibawanya
sejak lahir yang melekat pada dirinya. Beberapa hak itu dimiliki tanpa
perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama atau kelamin, karena itu bersifat asasi
serta universal.
Indonesia,
sebagai Negara yang lahir sebelum declaration of human right juga telah
mencantumkan dalam paal-pasal UUD 1945 hak-hak azasi manusia.
Dalam ajaran agama Hindu (agama mayoritas di Bali),
setahu saya ajaran tentang kasta (Catur Wangsa) tidaklah ada, yang ada adalah
Catur Warna. Dan menurut apa yang pernah saya baca, baik di internet, koran
atau pun lainnya, konon sistem kasta baru ada semenjak abad ke 14.
Sistem Catur Warna diubah oleh Belanda yang dulu
menjajah Indonesia, tujuannya yaitu untuk memecah belah kekuatan di masyarakat,
yaitu dengan semakin memperlebar jarak antara Raja dan rakyatnya, memecah
masyarakat ke dalam kelompok-kelompok kasta, salah satu trik adu domba.
Itu sedikit sejarah yang saya tahu. Lalu bagaimana
dengan keadaan saat ini? Saat ini masalah kasta tentu saja masih menjadi pro
dan kontra. Ada yang masih begitu fanatik dengan kasta namun ada juga yang
bersikap biasa saja dan tidak terlalu peduli masalah kasta.
Saat ini bisa dikatakan kasta di Bali yang saya tahu
terdiri dari 3 bagian yaitu :
Golongan 1 : Ida Bagus dan lainnya
Golongan 2 : Cokorda, Anak Agung, Gusti dan lainnya
Golongan 3 : Tidak berkasta
Kasta Dalam Kehidupan Sehari-Hari :
Dalam kehidupan sehari-hari, pada umumnya mereka
yang berkasta menggunakan bahasa Bali halus untuk berkomunikasi dengan kasta
yang selevel dan level di atasnya. Sementara ketika berbicara dengan berkasta
lebih rendah, yang memiliki kasta lebih tinggi kadang dianggap bisa menggunakan
bahasa yang biasa atau lebih kasar.
Dalam kegiatan sosial masyarakat, mereka yang
berkasta lebih tinggi juga biasanya lebih dihormati, salah satunya ditunjukkan
dengan bahasa seperti yang saya katakan diatas. Apalagi mereka yang berkasta
itu kebetulan secara ekonomi lebih mampu alias kaya.
Tentu tidak semua orang seperti itu, banyak juga
mereka yang tidak berkasta namun tetap dihormati. Dan kembali juga kepada
masing-masing orang karena pada kenyataannya tidak ada aturan yang mengharuskan
seseorang hormat kepada mereka yang berkasta.
Pernikahan
Dalam urusan pernikahan, kasta sangat sering
menimbulkan pro dan kontra bahkan kadang menjadi masalah atau batu sandungan.
Sama seperti pernikahan beda agama, di Bali pernikahan beda kasta juga biasanya
dihindari. Walaupun jaman sudah semakin terbuka, tapi pernikahan beda kasta
yang bermasalah kadang masih terjadi.
Di Bali umumnya pernikahan bersifat patrilineal.
Jadi seorang perempuan setelah menikah dan menjadi istri akan bergabung dengan
keluarga suaminya. Nah, dalam pernikahan beda kasta, seorang perempuan dari
kasta yang lebih rendah sudah biasa jika dijadikan istri oleh lelaki dari kasta
yang lebih tinggi. Bahkan pihak keluarga perempuan kadang ada rasa bangga.
Lalu bagaimana jika seorang perempuan berkasta
menikah dengan lelaki tidak berkasta atau dengan lelaki yang kastanya lebih
rendah? Ini istilahnya nyerod atau turun kasta. Pernikahan seperti sangat
dihindari dan kalaupun terjadi biasanya dengan sistem ngemaling yaitu menikah
dengan sembunyi-sembunyi. Karena pernikahan nyerod seperti ini biasanya tidak
akan diijinkan oleh keluarga besar pihak perempuan.
Jadi kalau mau mengikuti tradisi diatas, semakin
tinggi kasta perempuan maka semakin sempit pula peluang mereka untuk memilih
jodoh. Kasus nyerod sangat jarang, jadi jarang ada lelaki biasa (tidak
berkasta) memiliki istri yang berkasta.
Tapi anehnya, dibandingkan dengan kasus nyerod, masyarakat
sepertinya lebih terbiasa dan bisa menerima melihat perempuan yang menikah
dengan lelaki yang bukan orang Bali/Hindu. Entahlah.
sistem patrilineal ini juga menyebabkan orang Bali
secara tidak langsung lebih menginginkan anak laki-laki daripada anak
perempuan. Ya walaupun tidak semua orang tua seperti itu.
Bagaimana jika tidak memiliki anak laki-laki? Ada
juga sistem pernikahan matrilineal. Yaitu pihak lelaki yang akan bergabung
dengan keluarga perempuan. Istilahnya nyentana atau nyeburin, saat ini juga
cukup lumrah terjadi.
Kalau pernikahan nyeburin atau nyentana ini terjadi
dalam satu tingkatan kasta yang sama, biasanya tidak akan ada masalah. Tapi
bagaimana kalau beda kasta? Pernikahan nyentana dengan kasta berbeda sangat
jarang terjadi, karena baik naik kasta atau pun turun kasta akan terlihat aneh
di masyarakat.
Misalnya saja si Wayan yang nyentana yaitu menikah
pihak perempuan yang berkasta, ini sangat sulit. Pertama, pihak keluara
perempuan biasanya tidak akan menerima. Masyarakat di sekitar juga nanti
bingung, apakah si Wayan akan naik kasta menjadi berkasta seperti istrinya atau
tetap tidak berkasta. Lalu ketika mereka punya anak, apa kastanya ?
Itu yang naik kasta, lalu bagaimana dengan turun
kasta? Misalnya seorang lelaki berkasta menikah nyentana ke perempuan yang
tidak berkasta. Berarti lelaki tersebut akan kehilangan kastanya. Hal ini
biasanya tidak akan diijinkan oleh keluarga pihak lelaki. Jadi, berkaitan
dengan kasta, pernikahan model nyentana akan ribet kalau terjadi dengan berbeda
kasta.
Nama
Nama orang Bali pada umumnya memiliki kaitan erat
dengan kasta, karena pada nama orang Bali biasanya akan terlihat apa kastanya.
Imbuhan kasta ini akan terlihat di bagian awal nama. Saya sudah menulis khusus
tentang keunikan nama orang Bali, silahkan simak di link di bawah ini.
Nah karena ada imbuhan kasta seperti, walaupun
jarang namun ada juga yang mengeluh karena nama menjadi cukup panjang. Belum
lagi permasalahan yang timbul karena adanya perbedaan nama kasta antara orang
tua dan anaknya.
Tidak seperti di daerah lain, di Bali umumnya
seorang anak kastanya harus sama dengan orang tuanya. Jadi seorang anak tidak
boleh diberi nama dengan awalan Anak Agung di depannya kalau orang tuanya bukan
dari kasta tersebut.
Pembahasan
Dari teori di atas dapat saya ambil kesimpulan bahwa
pada umumnya di Bali masih menggunakan sistem kasta, saya sendiri tidak
mengatakan bahwa sistem seperti ini buruk dan harus di tinggalkan karena
merupakan suatu sejarah yang sudah lama melekat bagi orang bali meskipun bagi
orang biasa seperti saya sistem kasta berkesan membeda bedakan manusia sesuai
kelasnya dan sebaiknya tidak melihat orang dari apa kastanya.
MASYARAKAT PEDESAAN DAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan sekian
banyak individu kecil ataubesar yang terikat oleh satuan, adat ritus atau hukum
khas dalamhidup bersama,sehingga mereka itu dapatmengorganisasikan dirinya dan
berfikir tentang dirinya sebagaisatu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu
Definisi masyarakat:
- Arti Definisi / Pengertian MasyarakatBerikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologidunia
- .1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama danmenghasilkan kebudayaan.
- 2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu keteganganorganisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yangterbagi secara ekonomi.
- 3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadiyang merupakan anggotanya.
- 4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayahtertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalamkelompok / kumpulan manusia tersebut
Masyarakat dapat mempunyai arti
yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya.Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia
yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan
dan sebagainya.
Masyarakat harus mempunyai
syarat-syarat berikut :
1.
Harus ada pengumpulan manusia,
dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
2.
telah bertempat tinggal dalam
waktu yang lama disuatu daerah tertentu
3.
adanya aturan-aturan atau
undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan
bersama.
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat
kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya
yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap cirri yang menonjol pada
masyarakat kota yaitu :
1.
kehidupan keagamaan berkurang
bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2.
orang kota paa umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting
disini adalah manusia perorangan atau individu
3.
pembagian kerja di antra
warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
4.
kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga
desa
5.
interaksi yang terjai lebih
banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
6.
pembagian waktu yang lebih teliti
dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
7.
perubahan-perubahan sosial tampak
dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh
dari luar.
Perbedaan desa dan kota
1.
jumlah dan kepadatan penduduk
2.
lingkungan hidup
3.
mata pencaharian
4.
corak kehidupan sosial
5.
stratifikasi sosial
6.
mobilitas sosial
7.
pola interaksi sosial
8.
solidaritas sosial
9.
kedudukan dalam hierarki
administrasi nasional
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam
keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat
ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada
desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan sperti beras,
sayur mayor, daging, ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi
jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan dalam
proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau
jembatan. Mereka biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
Sebaliknya, kota menghasilkan
barang-barang yagn juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian,
alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatn untuk
memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya hal ideal tersebut
kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk
semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian
dan tanah sulit bertambah, terutama didaerah yang seudah lama berkembang
seperti pulau jawa. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan
perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan
terdapat banyak orang yangtidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka
merupakan pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah penuh.
HUBUNGAN DESA DAN KOTA.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam
keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat
ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung
pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti
beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar
bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam
proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau
jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang
pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota
terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga
diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan
pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan
dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani
bidang¬bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat
dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga di bidang medis atau
kesehatan, montir¬montir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang
mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian,
peternakan ataupun perikanan darat.
Aspek positif dan aspek negatif
1. Aspek positif interaksi
desa-kota
a.
Pengetahuan penduduk desa
meningkat.
b.
Pengeeeetahuan penduduk desa
tentang pertanian meningkat, karena adanya sistim tekhnologi
c.
meningkatkan hubungan social
ekonomi desa dan kota karena
d.
kemudahan sarana transportasi.
e.
Adanya guru dari kota yang
menjadi penggerak pembangunan desa
2. Aspek negatif interaksi
desa-kota
a.
Penetrasi kebudayaan kota ke desa
yang kurang sesuai dengan tradisi budaya desa
b.
Perluasan kota dan masuknya orang
berharta ke desa sehingga menggubah tata guna lahan desa
c.
Daya tarik kota dalam berbagai
bidang menyebabkan tenaga potensial di desa kurang.
d.
Muncul masalah baru
(pengangguran, tuna wisma,kejahatan,masalah pangan maupun lingkungan).
Hidup bermasyarakat yaitu sebuah
hubungan antar individu-individu maupun antar kelompok dan golongan yang
terjadi dalam proses kehidupan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan
dinamis, dimana setiap anggota masyarakat salaing berinteraksi. Hubungan antar
individu ini pun diikat oleh ikatan yang berupa norma serta nilai-nilai yang
telah dibuat bersama para anggota. Norma dan nilai-nilai inilah yang menjadi
alat pengendali agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan
yang telah disepakati itu. Solidaritas, toleransi dan tenggang rasa adalah
bukti kuatnya ikatan itu. Sakit salah satu anggota masyarakat akan dirasakan
oleh anggota masyarakat lainnya. Dari hubungan seperti itulah lahir
keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.
Pada kenyataannya tidak semua
masyarakat membentuk sebuah harmonisasi. Pada kondisi-kondisi tertentu hubungan
antara masyarakat diwarnai berbagai persamaan. Namun sering juga didapati
perbedaan-perbedaan, bahkan pertentangan dalam masyarakat. Hal-hal seperti itulah
yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah
Pertentangan sosial dan integrita masyarakat
pertentang sosial menurut saya
adalah suatu konflik yang terjadi didalam suatu lingkungan masyarakat. Dimana
ada suatu kelompok yang tidak menyukai kelompok lain, sehingga menimbulkan
suatu perselisihan diantara mereka. Banyak sekali pertentangan sosial yang
terjadi di Dunia ini. Seperti contohnya perak Irak yang kunjung selesai, dan
kalau menusuri indonesia contohnya GAM (Gerakan Aceh Merdeka), PT.freepot yang
terjadi di Papua.
Adapun Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial:
1. Rasa Iri antara
individu,negara, dan masyarakat
2. Adanya rasa tidak puas masyarakat terhadap kepemerintahan
3. Banyak adu domba antara politik,agama,suku serta budaya
2. Adanya rasa tidak puas masyarakat terhadap kepemerintahan
3. Banyak adu domba antara politik,agama,suku serta budaya
Integrasi Masyarakat
Integrasi berasal dari bahasa
inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi
sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling
berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan
masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi
adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap
komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2
pengertian, yaitu :
Pengendalian terhadap konflik dan
penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi
sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain
itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di
perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan,
baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut
fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua
landasan berikut :
Suatu masyarakat senantiasa
terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar
anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental
(mendasar)
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat
bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling
ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk
apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas
teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial
A. Faktor Internal :
kesadaran diri sebagai makhluk
sosial
tuntutan kebutuhan
jiwa dan semangat gotong royong
tuntutan kebutuhan
jiwa dan semangat gotong royong
B. Faktor External :
tuntutan perkembangan zaman
persamaan kebudayaan
terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
persaman visi, misi, dan tujuan
sikap toleransi
adanya kosensus nilai
adanya tantangan dari luar
persamaan kebudayaan
terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
persaman visi, misi, dan tujuan
sikap toleransi
adanya kosensus nilai
adanya tantangan dari luar
Ilmu
Pengetahuan Teknologi
IPTEK atau Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam
proses peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya
alam dan keanekaragaman hayati.
Pengetahuan adalah berbagai
gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi.
Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya,
ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan
tersebut.
Pengetahuan
adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep,
teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau
berguna.
Ilmu Pengetahuan adalah suatu proses pemikiran
dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten. Hasilnya dari ilmu
pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan dan objektif.
Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis
amat luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal
ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia, kedokteran, pertanian,
rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.”
Hubungan
Antara Ilmu Pengetahuan dan Kemiskinan
Sebagai contoh, rata-rata orang yang hidup dibawah garis kemiskinan belum dapat
membaca maupun menulis. sedangkan salah satu cara memberatas kemiskinan adalah
dengan ilmu pengetahuan. dengan dapat membaca dan menulis, seorang pemulung
sampah bisa berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan
menghasilkan banyak uang. dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah seorang
pengamen untuk berpikir dan memulai membuka suatu usaha/wiraswasta.
Dalam komunikasi IPTEK, perangkat komunikasi atau penyampai informasi yang
digunakan akan disesuaikan untuk menciptakan jaminan terjadinya pemahaman dan
penerimaan masyarakat awam terhadap IPTEK.
Sedangkan aspek ketiga adalah
aspek kreativitas, yang membantu perkembangan kecerdasan dan kapabilitas
masyarakat sehingga menghasilkan kemampuan dalam mengintegrasikan IPTEK ke
kehidupan sehari-hari.
IPTEK memainkan peran penting sebagai sebuah agen pembaharu di masyarakat.
Sebagai bangsa yang bergerak ke arah ekonomi berbasis pengetahuan, dibandingkan
ekonomi berbasis sumber daya alam sesuai dengan paradigma tekno-ekonomi, IPTEK
menjadi landasan keberhasilan pembangunan ekonomi yang didukung oleh kapasitas
dan kapabilitas sumber daya manusia yang kompetitif.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan
memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani.
Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi
mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan
sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi,
berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan
penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di
dalamnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu
kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum
pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu
pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral
dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau
mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu
mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap
manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi,
teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat
mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang
fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi,
dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil
produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur
dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan
teknologi.
AGAMA DAN MASYARAKAT
Kaitan agama dengan masyarakat
banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan
figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang ati
dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi
dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agama para tasauf.
Peraturan agama dalam masyarakat
mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial dan invidu
dengan masyarakat penuh dengan hidup, menekankan pada hal-hal yang normative
atau menunjuk kepada hal-hal yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan.
Contoh kasus akibat tidak
terlembaganya agama adalah “anomi”, yaitu keadaan disorganisasi sosial di mana
bentuk sosial dan kultur yang mapan jadi ambruk. Hal ini, pertama, disebabkan
oleh hilangnya solidaritas apabila kelompok lama di mana individu merasa aman
dan responsive dengan kelompoknya menjadi hilang. Kedua, karena hilangnya
consensus atau tumbangnya persetujuan terhadap nilai-nilai dan norma yang
bersumber dari agama yang telah memberikan arah dan makna bagi kehidupan
kelompok.
1. Fungsi Agama
Ada tiga aspek penting yang
selalu dipelajari dalam mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat, yaitu
kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian
Manusia yang berbudaya, menganut
berbagai nilai, gagasan, dan orientasi yang terpola mempengaruhi perilaku,
bertindak dalam konteks terlembaga dalam lembaga situasi di mana peranan
dipaksa oleh sanksi positif dan negatif serta penolakan penampilan, tapi yang
bertindak, berpikir dan merasa adalah individu itu sendiri.
Fungsi agama terhadap
pemeliharaan masyarakat ialah memenuhi sebagian kebutuhan masyarakat.
Fungsi agama dalam pengukuhan
nilai-nilai bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka norma pun
dikukuhkan dengan sanksi sakral.
Fungsi agama di sosial adalah
fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu ikatan bersama baik antara
anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial
yang mempersatukan mereka.
Fungsi agama sebagai sosialisasi
individu adalah, saat individu tumbuh dewasa, maka dia akan membutuhkan suatu
sistem nilai sebagai tuntunan umum untuk mengarahkan aktifitasnya dalam
masyarakat
Masalah fungsionalisme agama
dapat dianalisis lebih mudah pada komitmen agama. Menurut Roland Robertson
(1984), dimensi komitmen agama diklasifikasikan menjadi :
a.Dimensi keyakinan mengandug
perkiraan atau harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan
teologis tertentu, bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran tertentu.
b.Praktek agama mencakup
perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan
komitmen agama secra nyata. Ini menyangkut hal yang berkaitan dengan seperangkat
upacara keagamaan, perbuatan religius formal, perbuatan mulia, berbakti tidak
bersifat formal, tidak bersifat publik dan relatif spontan.
c.Dimensi pengalaman
memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu, yaitu
orang yang benar-benar religius pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang
langsung dan subjektif tentang realitas tertinggi, mampu berhubungan dengan
suatu perantara yang supernatural meskipun dalam waktu yang singkat.
d.Dimensi pengetahuan dikaitkan
dengan perkiraan bahwa orang-orang yang bersikap religius akan memiliki
informasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab
suci, dan tradisi-tradisi keagamaan mereka.
e.Dimensi konsekuensi dari
komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan
citra pribadinya.
2. Pelembagaan Agama
Agama sangat universal, permanen,
dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, maka akan
sulit memahami masyarakat.
Menurut Elizabeth K. Nottingham
(1954), kaitan agama dalam masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun
tidak menggambarkan keseluruhannya secara utuh.
a.Masyarakat yang Terbelakang dan
Nilai-nilai Sakral
Masyarakat tipe ini kecil,
terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyarakatnya menganut agama yang sama.
b.Mayarakat-masyarakat
Praindustri yang Sedang Berkembang
Masyarakatnya tidak terisolasi,
ada perkembangan teknologi. Agama memberi arti dan ikatan kepada sistem nilai
dalam tiap masyarakat, pada saat yang sama, lingkungan yang sakral dan yang
sekular masih dapat dibedakan.
Dari contoh sosial di atas,
lembaga keagamaan berkembang sebagai pola ibadah, pola ide-ide, ketentuan
(keyakinan), dan tampil sebagai bentuk asosiasi atau organisasi. Pelembagaan
agama puncaknya terjadi pada tingkat intelektual, tingkat pemujaan (ibadat),
dan tingkat organisasi.
Tampilnya organisasi agama adalah
akibat adanya “perubahan batin” atau kedalaman beragama, mengimbangi
perkembangan masyarakat dalam hal alokasi fungsi, fasilitas, produksi,
pendidikan, dan sebagainya. Agama menuju ke pengkhususan fungsional. Pengaitan
agama tersebut mengambil bentuk dalam berbagai corak organisasi keagamaan.
0 komentar:
Posting Komentar